Edukasi Update, SAIM, 17 Desember 2025 — Sejumlah mahasiswa dari UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Moderasi Beragama sebagai Pilar Keharmonisan Sosial”. Kegiatan yang berlangsung di SAIM Elementary ini bertujuan memperkuat nilai-nilai toleransi, dialog antarumat, serta semangat hidup berdampingan dalam keberagaman.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat sekitar, sekaligus wadah untuk mengasah kemampuan komunikasi, empati, dan kepemimpinan. Melalui program ini, para mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan nilai-nilai keberagaman dan kebinekaan serta meningkatkan kepekaan terhadap dunia pendidikan dasar.
Kegiatan ini diinisiasi karena mata kuliah umum agama, dan melibatkan beberapa mahasiswa lintas jurusan sebagai bagian dari implementasi program sosialisasi atau pengabdian tematik. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa melakukan serangkaian agenda seperti penjelasan materi, menggambar bersama, tanya jawab, hingga melihat film bersama.
Sejak pagi, suasana di SAIM tampak semarak. Para mahasiswa datang dengan penuh semangat membawa berbagai perlengkapan pembelajaran seperti alat tulis, media gambar, serta permainan edukatif. Mereka disambut hangat oleh ustad, ustadzah dan siswa-siswi yang terlihat antusias menantikan kegiatan hari itu.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan perkenalan lalu pemaparan materi, dan ice breaking untuk mencairkan suasana. Setelah itu, para mahasiswa membimbing siswa-siswi kelas 1 dalam kegiatan literasi seperti melihat film Pendidikan. Siswa-siswi juga diajak untuk menggambarkan perasaan mereka, kemudian menceritakan hasil karyanya di depan teman-teman sekelas. Aktivitas sederhana ini bertujuan menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus mengasah kemampuan berkomunikasi di depan umum.
Suasana kelas terasa hidup dan penuh tawa. Siswa-siswi tampak berani berbicara, saling memberikan semangat, dan menunjukkan rasa bangga terhadap karya mereka. Mahasiswa pun aktif memberikan pujian serta dorongan positif agar siswa-siswi semakin bersemangat.
Menurut Bapak Muammar Alawi, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam mendukung program strategis nasional dalam memperkuat moderasi beragama yang inklusif, toleran, dan cinta damai.
“Moderasi bukan berarti netral tanpa sikap, melainkan sikap adil dan proporsional dalam beragama. Pengabdian ini adalah praktik nyata dari nilai-nilai akademik yang berdampak sosial,” tegasnya.

Melalui program Moderasi Beragama sebagai Pilar Keharmonisan Sosial ini, diharapkan terjalin sinergi positif antara perguruan tinggi dan sekolah dasar dalam membangun generasi muda yang cerdas, bertoleransi, dan berbineka. Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai penerima ilmu, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa nilai-nilai kebaikan dan inspirasi bagi masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan deklarasi damai oleh seluruh siswa-siswi dan mahasiswa sebagai simbol komitmen bersama menjaga persatuan. Para mahasiswa berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi dan direplikasi di wilayah-wilayah lain di Indonesia.












