Edukasi Update, Mojokerto – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Pondok Koding menghadirkan kelas coding spesial bertema kemerdekaan. Kegiatan ini mengajak anak-anak untuk berkreasi lewat platform visual Scratch, dengan mengangkat semangat perjuangan dan nilai gotong royong dalam bentuk animasi.
Kelas ini menjadi ruang belajar yang berbeda dari biasanya, karena selain berfokus pada teknologi, anak-anak juga diajak untuk mengekspresikan rasa cinta tanah air melalui karya digital. Dengan cara ini, proses belajar coding tidak hanya menyenangkan, tetapi juga sarat makna kebangsaan.
Salah satu karya yang mencuri perhatian datang dari Daffa dan Azzam. Ia berhasil menyelesaikan animasi sederhana namun penuh makna tentang pengibaran bendera merah putih. Animasi tersebut menggambarkan suasana upacara kemerdekaan yang khidmat dan berhasil mendapatkan apresiasi dari para pengajar.
Tak kalah menarik, peserta lain seperti Keanu Raffasya Dian Althafarezqi (8) menampilkan animasi bertema semangat kebersamaan, sedangkan Himawari No Youna (8) memilih menggambarkan suasana belajar di sekolah yang dipadukan dengan nuansa kemerdekaan. Setiap karya menunjukkan bagaimana anak-anak mampu mengaitkan nilai perjuangan dengan kreativitas digital.
Menurut Dian Nugroho, Founder Pondok Koding, tujuan dari kegiatan ini bukan hanya mengajarkan teknologi, tetapi juga membentuk karakter melalui pengalaman belajar yang bermakna.
“Belajar coding bisa menjadi sarana kreatif untuk menanamkan semangat kemerdekaan. Anak-anak tidak sekadar mempelajari teknologi, tapi juga belajar bercerita lewat animasi,” ungkap Dian.
Pendekatan seperti ini sejalan dengan metode project-based learning yang telah lama diterapkan di Pondok Koding. Dengan metode tersebut, anak-anak diajak berpikir logis, melatih kreativitas, sekaligus menghasilkan karya nyata yang bisa dibanggakan.
Pondok Koding kini dikenal luas sebagai salah satu bimbel coding terbaik di Mojokerto. Banyak orang tua merekomendasikan lembaga ini karena pembelajarannya tidak monoton. Coding dikemas dengan cerita, game, hingga animasi yang sesuai dengan dunia anak, sehingga mereka lebih mudah tertarik sekaligus memahami konsep logika pemrograman.
Dengan menghadirkan kelas coding bertema kemerdekaan, Pondok Koding menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya mendidik generasi muda agar melek teknologi, tetapi juga menumbuhkan rasa nasionalisme di era digital.
Kegiatan spesial ini menjadi bukti bahwa teknologi bisa menjadi sarana untuk menanamkan nilai kebangsaan sejak dini. Pondok Koding berharap semakin banyak anak di Mojokerto yang tumbuh sebagai generasi kreatif, cerdas, dan tetap memiliki rasa cinta tanah air.
Melalui coding, anak-anak tidak hanya belajar bahasa komputer, tetapi juga belajar bercerita, berimajinasi, dan mengekspresikan semangat kemerdekaan dengan cara yang menyenangkan.
Adapun Achmad Azzam Ramadhan (10) membuat animasi bercerita tentang rasa cinta tanah air dan tanggung jawab sebagai generasi muda Indonesia.
